Sekitar pukul setengah 9 malam kami pulang dari toserba menggunakan sepeda motor. Karena kami 4 orang akhirnya suami memutuskan membawa 2 motor. Aku bersama anakku, dan dia bersama adiknya.
Di jalan, sebelah pabrik genteng yang gelap gulita aku melihat dari kejauhan seorang perempuan tengah berdiri di pinggir jalan menghadap belakang. Bajunya berwarna merah panjang, roknya berwarna merah panjang. Menggunakan tas selempang dan kerudung berwarna krem entah pink.
Aku melihat suamiku yang tadinya di belakang tiba-tiba tancap gas ngebut. Aku langsung ikut tancap gas juga pas melewati perempuan itu. Aku yakin suamiku juga melihat dia. Karena tiba-tiba dia ngebut. Jadi, mungkin saja dia bukan manusia.
Sesampainya di rumah, aku memutuskan untuk tidak bertanya apa-apa pada suami karena merinding. Aku mencoba berpikir positif kalo itu manusia. Meski sebenarnya agak janggal karena malam hari, menggunakan baju setelan merah ngejreng, kemudian menghadap belakang malam-malam di tempat sepi yang gelap gulita tanpa ada penerangan lampu (Aku bisa lihat dia juga karena tersinari lampu motor). Dan di area tersebut tidak ada pemukiman. Hanya sawah dan ada pabrik saja sepanjang mata memandang.
Cuma aku masih mencoba berpikir positif kalau dia manusia yang lagi nunggu dijemput suaminya. Soalnya dia pakai kerudung dan tas. Kan masa iya ada jurig syar’i? Hehe.
Beberapa hari berlalu, aku lupa mau tanya suami untuk make sure apa dia lihat perempuan itu atau tidak. Sampai malam jumat aku baru ingat dan tanya dia.
“Yah, pas kamu ngebut sepulang dari toserba itu. Kamu lihat ada perempuan ya di pinggir jalan yang pake baju merah-merah? “
“Dimana? ” Tanya nya balik. Walah hatiku mulai ciut, merinding.
“Masa kamu gak liat ada cewek berdiri pinggir jalan pakai baju merah-merah? Pakai kerudung. “
“Engga.”
“Terus kenapa pas mau ngelewatin dia kamu ngebut? “
“Ya aku ngebut pengen cepet sampe aja. “
Aku bengong.
“Itu aja coba pas lewat, anak kita ada ngasih respon engga? “
Aku geleng kepala, “engga dia biasa aja engga ngomong apa-apa. “
“Yaudah berpikir positif aja, mungkin aja dia memang manusia. Cewek lagi nunggu dijemput suaminya. “
Aku terdiam. Ya mungkin, barangkali petempuan itu orang gila yang kebetulan ada di sana.